Minggu, 07 Agustus 2011

Apakah aku dewasa?

JIKA Dewasa dinilai dari usia:
Dewasa tak selalu bisa bijaksana.
Dewasa tak pasti dapat melangkah tertata, lika-liku peralihan kerap dilakukan.
Dewasa hanya pencitraan yang tak bermakna jika tak selaras dengan tindak tanduk dari penyikapanya, penyikapan terhadap problema dan penyikapan terhadap tujuan yang telah di pilih.

Terkadang kita memang perlu merendahkan ego diri dan mempelajari kehidupan dari sekeliling kita.
Sesaat anak kecil terlihat polos dan manja untuk melangkahkan kaki, namun dibalik dari ke polosanya, anak kecil tak pernah merasa ragu untuk melangkahkan kaki ataupun berlari, untuk meraih apa yang menurut mereka indah dan menarik.
tak jauh berbeda dengan apa yang menjadi tujuan kita, orang yang mengaku telah dewasa yang mengerti dan menyadari bahwa titik tujuan dan impian kita, itu indah dan sangatlah menarik, namun mengapa kita harus meragu untuk melangkahkan kaki? mengapa kita harus takut akan halangan yg akan datang dan selalu berfikir hal itu sangatlah sulit? jika dewasa ini mengerti kita lebih dari anak kecil kenapa kita tak lebih berani dari anak kecil? karna keberanianlah modal utama tuk berjuang, untuk berusaha.

dan sebenarnya Dewasa adalah orang yang memiliki konsistensi terhadap apa yang menjadi pilihan dan memiliki keberanian untuk memimpin diri sendiri melangkah di dalam kehidupan.

Sudah terlalu lama.

Sudah terlalu lama Beliau nantikan beban hidupnya meringan, namun kembali pada kenyatanya, semua terasa sama berat dan kian lama kian melara.
Di dalam pengharapan Beliau semakin renta tuk melihat kedepan, nampak ruang bahagia telah menjauh dari akalnya dan tak lagi berasa.
Saat ku bertanya, lirih jawabnya tentang harapanya untuk Bangsa.
jawabnya " semoga anak cucu saya bisa menikmati kesejahteraan yang sebenarnya, kesejahteraan Negara bagi seluruh rakyatnya"
singkat paparnya membiusku dalam sekejap, membawaku untuk coba mengerti tentang kesakitan dalam titik kepasrahan.
Tak mampu bertindak lebih, namun telah lama menahan pedih.

Rabu, 03 Agustus 2011

Kemabukan hanyalah manipulasi diri

Tak berMunafik diri, Aku memaknai visualisasi dari waktu dan keadaan dimana diri ini kerap menikmati ketidaksadaran yang memberikan suatu kenyamanan pada saat-saat tertentu, dimana akal, batin dan intuisi tak memberikan jawaban pada setiap pertanyaan pertanyaan yang menikam. namun jauh di dasar jiwa terkadang tersirat pertanyaan yang menatapkan diriku pada keadaan yang sebenarnya.
apakah akan terus seperti ini caraku memanipulasi diri dari realita yang ada?
sampai kapankan kemabukan ini menjadi jalan peralihan jiwa?, bersembunyi dan terhenti dilorong pendakian, terbuai petang dan tak memiliki keberanian tuk menuju ke atas menantang problema yang nyata di dalam terang.
kita sering kali merasa tangguh saat kita terbuai semua kepalsuan diri dalam ketidak sadaran,
namun sebenarnya kita lemah hadapi kenyataan hidup yang sesungguhnya.

Selasa, 02 Agustus 2011

Cahaya hidup

Tetaplah berpijar walau pun terang aku, ataupun kamu tak lebih terang dari cahaya yang lain.
menjaga eksistensi diri dan kepercayaan diri adalah hal yang cukup sulit, namun jika semua itu memiliki tujuan dan gambaran tentang sebuah titik pencapaian, maka ambisi pun akan turut menyertai perjalanan.
tetaplah berusaha dan menyala meski nampak jauh dari tujuan, yakinlah bahwa suatu saat mimpi kan jadi kenyataan.
walaupu kecil cahaya aku, namun ku tak akan padam, karna ku yakin setiap terang akan jauhkan kita dari kegelapan, meski terkadang beribu cahaya lain lebih dari pada ku, namun ku terus menyala hingga akir di suatu saat nanti, dengan apa yang ku perjuangkan.

Senin, 01 Agustus 2011

Air Sumber kehidupan

Penjiwaan manusia seringkali di perumpamakan dengan elment air, yang memilik sifat-sifat dasar, menempati ruang, memiliki masa, bentuknya mengikuti tempatnya dll.
air memiliki banyak filosofi di dalam kehidupan, terlebih dari itu air juga memiliki peranan penting dalam kehidupan, atau bisa di sebut juga sumber kehidupan.
maka dari itu jadikan diri kita juga berarti di dalam kehidupan ini. dan cobalah untuk belajar dari alam dan segala isinya maka kita akan pahami betapa Agungnya Sang Maha Pencipta.

Mengukir atau Terukir

Terukir dan mengukir, terbaca tak jauh berbeda namun akan terasa amat sangat berbeda jika di maknakan dalam kehidupan kita manusia.
manusia terlahir tidak dengan segala pemahaman dan pengertian yang secara otomatis bisa di miliki, namun dengan proses, seiring berjalannya waktu, dan tekat yang tinggi dalam mengukir sejarah tentang dirinya sendiri, manusia akan semakin mengerti dan memahami. seperti pohon yang makin berumur makin bertekstur, dan serumit akar pohon yang menjalar kokoh hadapi waktu demi waktu.
oleh karna sejarah kita tidak bisa terukir dengan sendirinya, maka segeralah kita manusia berlomba lomba mengukir hari untuk menjadi lebih berarti, setidaknya bagi diri sendiri.

I am lost

Visualisasi jiwa:
Keadaan terkadang menjadi alasan utama untuk suatu kesalahan yang telah kita perbuat.
sebenarnya sebagaimanapun keadaan kita, kita slalu mendapat pengalaman dan pelajaran, setelah kita melaluinya.
ketersesatan bukanlah dampak dari suatu keadaan melainkan sebaliknya, karna sebenarnya diri kitalah sendiri yang menciptakan sebuah keadaan yang terkadang membuat diri kita merasa tersesat.
maka keyakinanlah yang dibutuhkan, dan pastikan langkah untuk lewati segala keadaan meski dalam keadaan yang sulit sekalipun.